Sabtu, 25 Februari 2017

FUNGSI DAN RAGAM BAHASA


FUNGSI DAN RAGAM BAHASA
A.  Sifat Bahasa
Ø  Sistematik karena bahasa memiliki pola pikir dan kaidah yang harus ditaati    agar dapat dipahami oleh pemakainya.
Ø  Mana suka karena unsur-unsur bahasa dipilih   secara acak tanpa sadar.
Ø  Ujar, karena bentuk dasar bahasa.
Ø  Manusiawi, karena dimanfaatkan manusia.

B.       Fungsi Bahasa
1)        Fungsi Bahasa:
a.        Fungsi Informasi, yaitu menyampaikan informasi timbal-balik antar anggota keluaga ataupun anggota-anggota masyarakat
b.        Fungsi Ekspresi Diri, yaitu untuk menyalurkan perasaan, sikap, gagasan emosi atau tekanan-tekanan perasaan pembaca
c.         Fungsi Adaptasi dan Integrasi, yaitu untuk menyesuaikan dan membaurkan diri dengan anggota masyarakat yang sedikit demi sedikit belajar adat istiadat, kebudayaan, pola hidup, perilaku, dan etika masyarakatnya
d.        Fungsi Kontrol sosial. Bahasa berfungsi mempengaruhi sikap dan perilaku orang lain
2)        Fungsi Bahasa Secara Umum:
Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial.
a. Untuk Tujuan Praktis, yaitu sebagai alat perhubungan dalam pergaulan sehari-hari.
b. Untuk Tujuan Estetika, yaitu sebagai alat pemuasan rasa estetika
c. Untuk Tujuan Kecendekiaan, yaitu sebagai alat pengajaran dan pembelajaran ilmu pengetahuan.
d. Untuk Tujuan Filologi, yaitu sebagai alat mengkaji naskah kuno, latar sejarah bahasa dan bangsa, budaya dan pengembangan bahasa.
3)   Fungsi Bahasa Indonesia Secara Khusus:
A. Sebagai Bahasa Kebangsaan (Nasional)
Fungsi ini terdapat dalam “Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional. Bahasa itu berfungsi sebagai :
1.      Lambang Kebanggaan Nasional yang mencerminkan  nilai sosial budaya masyarakatnya.
2.      Lambang Jati Diri Nasional yang mengekang kemasukan unsur asing kecuali yang dianggap perlu berasaskan tata cara tertentu.
3.      Alat Pemersatu Masyarakat yang berbeda latar budaya dengan berbagai  kepentingan.
4.      Alat Perhubungan antara daerah dan antara budaya yang saling merentasi.

B. Sebagai Bahasa Negara:
            Bahasa Negara adalah bahasa yang digunakan dalam administrasi Negara baik secara lisan maupun tulisan. Posisi bahasa Negara ini dapat dilihat pemakaiannya dalam pemerintahan secara resmi. Penulisan surat kelakuan baik, pembuatan kartu tanda penduduk (KTP) adalah bukti tertulis bahasa Negara dalam pidato resmi Presiden RI di hadapan Sidang DPR/MPR dan pidato kenegaraan lainnya adalah contoh bukti bahasa Negara secara lisan. Dalam aktifitas kenegaraan, bahasa Negara mempunyai empat fungsi, yaitu:
              1. Bahasa Resmi Kenegaraan
       2. Bahasa Pengantar Resmi di sekolah dan universitas
     3. Bahas Resmi Tingkat Nasional dalam kepentingan perencanaan dan  pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintahan.
     4. Bahasa Resmi Kebudayaan dalam pengembangan kebudayaan, ilmu, teknologi dan komunikasi di Indonesia.
            Bahasa resmi Negara ini dikukuhkan dalam UUD 1945, pasal 36 bab XV sehingga telah memainkan perannya dalam kehidupan bernegara. Fungsi ini terdapat dalam Dalam “Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara.

3)        Fungsi Bahasa sebagai Alat Komunikasi:
1.        Fungsi Instrumental, yakni bahasa digunakan untuk memperoleh sesuatu
2.        Fungsi Regulatoris, bahasa digunakan untuk mengendalikan sesuatu
3.        Fungsi Intraksional, yakni bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain
4.        Fungsi Heuristik, yakni bahasa dapat digunakan untuk belajar dan menemukan sesuatu
5.        Fungsi Representasional, bahasa difungsikan untuk menyampaikan informasi

C. Ragam Bahasa
Bahasa mengalami perubahan seiring dengan perubahan masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Agar banyaknya variasi tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu yang disebut ragam standar (Subarianto, 2000). Bahasa Indonesia memang banyak ragamnya. Hal Ini karena bahasa Indonesia sangat luas pemakaiannya dan bermacam-macam ragam penuturnya. Oleh karena itu, penutur harus mampu memilih ragam bahasa yang sesuai dengan dengan keperluannya, apapun latar belakangnya.
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, lawan bicara, dan orang yang dibicarakan, serta menurut media pembicaraan.

1)    Macam-Macam Ragam Bahasa :
1.      Ragam Baku adalah ragam bahasa yang oleh penuturnya dipandang sebagai ragam yang baik. Ragam ini biasa dipakai dalam kalangan terdidik, karya ilmiah, suasana resmi, atau surat resmi.
2.      Ragam Cakapan (ragam akrab) adalah ragam bahasa yang dipakai apabila pembicara menganggap kawan bicara sebagai sesama, lebih muda, lebih rendah statusnya atau apabila topik pembicara bersifat tidak resmi.
3.      Ragam Hormat adalah ragam bahasa yang dipakai apabila lawan bicara orang yang dihormati, misalnya orang tua dan atasan.
4.      Ragam Kasar adalah ragam bahasa yang digunakan dalam pemakaian tidak resmi di kalangan orang yang saling mengenal.
5.      Ragam Lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan. Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Ragam lisan dapat kita temui, misalnya pada saat orang berpidato atau memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan, dan ragam lisan yang non standar, misalnya dalam percakapan antar teman, atau dalam kesempatan non formal lainnya.
6.      Ragam Resmi adalah ragam bahasa yang dipakai dalam suasana resmi.
7.      Ragam Tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis. Ragam tulis pun dapat berupa ragam tulis yang standar maupun non standar. Ragam tulis yang standar kita temui dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster, iklan
8.      Ragam Bahasa pada Bidang Tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, bahasa jurnalistik, dan sebagainya.
9.      Ragam Bahasa Perorangan atau Idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden Soeharto, gaya bahasa Benyamin s, dan lain sebagainya.
10.  Ragam Bahasa pada Kelompok Anggota Masyarakat suatu Wilayah atau Dialek seperti dialek bahasa Madura, Medan, Sunda, Bali, Jawa, dan lain sebagainya.
11.  Ragam Bahasa pada Kelompok Anggota Masyarakat suatu Golongan Sosial seperti ragam bahasa orang akademisi beda dengan ragam bahasa orang-orang jalanan.
     Macam-macam ragam bahasa yang disebutkan diatas dapat dibedakan lagi menjadi sebagai berikut :
Ø  Berdasarkan Pokok Pembicaraan :
   1)      Ragam Bahasa Undang-Undang
     2)      Ragam Bahasa Jurnalistik
3)      Ragam Bahasa Ilmiah
4)      Ragam Bahasa Sastra
Ø  Berdasarkan Media Pembicaraan :
Ragam lisan yang antara lain meliputi:
1)      Ragam Bahasa Cakapan
2)      Ragam Bahasa Pidato
3)      Ragam Bahasa Kuliah
4)      Ragam Bahasa Panggung
2)   Ragam Bahasa Tulis dan Bahasa Lisan
A. Ciri-ciri Ragam Bahasa Lisan :
      1)      Adanya lawan bicara 
      2)      Terikat waktu dan ruang
      3)      Dapat dibantu dengan mimik muka/ wajah, intonasi, dan gerakan anggota tubuh
      4)      Unsur-unsur dramatika biasanya dinyatakan dihilangkan atau tidak lengkap
      Ragam tulis yang antara lain meliputi:
      1)      Ragam Bahasa Teknis
      2)      Ragam Bahasa Undang-Undang
      3)      Ragam Bahasa Catatan
      4)      Ragam Bahasa Surat
     
B. Ciri-ciri Ragam Bahasa Tulis:
1)      Tidak mengharuskan kedatangan/ kehadiran pembaca
2)      Diperlukan ejaan atau tanda baca kalimat ditulis secara lengkap
3)      Komunikasi resmi
4)      Wacana teknis
5)      Pembicaraan di depan khalayak ramai
6)      Pembicaraan dengan orang yang dihormati




Daftar Pustaka:

Agus, Ruhyadi. 2009. Diktat Kuliah Bahasa Indonesia. Bekasi Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI.2010. Panduan EYD dan Tata Bahasa Indonesia. Jakarta : Transmedia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar